Struktur Bambu Pada Konstruksi Jalan

Bambu

STRUKTUR BAMBU

Bambu adalah material untuk struktur bangunan yang paling tua dan paling ramah lingkungan yang pemah dikenal oleh umat manusia. dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. 

Bambu dikenal memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan antara lain batangnya kuat, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk, dan mudah dikerjakan serta mudah diangkut. 

Bambu merupakan salah satu tanaman yang tumbuh paling cepat hanya dalam kurun waktu 3-5 tahun sudah siap tebang dengan serat paling panjang, memiliki tensile enam kali lebih kuat dari besi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bambu dapat digunakan sebagai lapisan yang membantu dalam menambah fleksibilitas jalan. 

Tujuan penggunaan bambu tersebut agar jalan lebih awet dan lebih kuat dalam menahan beban. bambu ini akan dipadukan dengan bahan-bahan konstruksi jalan yang dapat ditemui pada jalan-jalan konvensional

Inovasi ini layak dikenalkan karena melalui metode konstruksi jalan biaya yang digunakan dalam inovasi ini tergolong murah dan menggunakan bahan-bahan alami yang dapat ditemui dengan mudah disekitar lingkungan. 

Metode tersebut merupakan metode yang aplikatif dan dapat dapat menerapkan di masing-masing daerah secara swadaya dengan waktu pelaksanaan yang relatif singkat.

Beberapa data teknis untuk bambu adalah : 

  • kekuatan tarik (tegangan patah untuk tarik) = 1000-4000 kg/cm2
  • kekuatan tekan (tegangan patah untuk tekan) = 250-1000 kg/cm2
  • modulus kenyal untuk tarikannya = 100.000-300.000 kg/cm2
  • tegangan izin tarik = 300 kg/cm2
  • tegangan izin tekan = 80 kg/cm2
  • tegangan izin lentur = 100 kg/cm2
  • modulus kenyal untuk tarik dan tekan = 200.000 kg/cm2.

Bambu memiliki sifat-sifat yang khas seperti :

  • titik jenuh serat bambu berkisar 20%- 30%
  • bagian dalam bambu lebih banyak mengandung lengas (air bebas) dari pada bagian luar. 
  • Bagian buku-buku (knots) mengandung 10% kadar air lebih sedikit dari pada bagian ruasnya. 
  • Daya serap air bambu sangat besar, mencapai 300% jika digunakan sebagai tulangan beton.

DESAIN UTAMA KONSTRUKSI

Perancangan konstruksi jalan dilakukan dengan penggunaan kombinasi anyaman bambu dan batu kali sebagai lapis pondasi (base coarse), batu kapur sebagai lapis permukaan (surface coarse), serta tanah yang dipadatkan sebagai lapis tanah dasar (subgrade). 

Jika lebar jalan adalah 3 meter dengan panjang sesuai kebutuhan; struktur jalan akan memiliki ketebalan sebesar 20 cm yang terdiri dari :

  • Lapis pondasi 10 cm  (kombinasi anyaman bambu dan batu kali) dan 
  • Lapis permukaan batu kapur 10 cm  

Detail perancangan dilakukan sebagai berikut :

  • Rancangan tanah dasar (subgrade).
    • tanah yang digunakan adalah tanah asli yang ada di lokasi konstruksi
    • selanjutnya dilakukan proses pemadatan tanah dengan cara sederhana dengan tujuan guna mendapatkan  titik elevasi tanah yang relatif rata dan datar.
  • Rancangan lapis pondasi (base coarse). meliputi : 
    • tahap konstruksi lapis pondasi, yaitu menyiapkan batang bambu yang digunakan sebagai anyaman
    • satu batang bambu di belah menjadi empat bagian lalu dihaluskan  sehingga diperoleh bilah bambu yang bersih dan sama panjang.

PROSES ANYAMAN BAMBU

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

  • Bilah bambu disusun  memanjang, dengan jarak 20 cm. 
    • Cat. untuk jalan dengan lebar 3 meter dibutuhkan 15 bilah bambu
  • Bilah lain disusun di atas bilah sebelurnnya secara melintang dengan jarak antar bilah 20 cm. 
    • Cat. untuk panjang jalan dengan lebar 1 meter dibutuhkan 5 batang bilah bambu yang dipasang melintang 
  • Anyaman bilah bambu ini diikat menggunakan paku berukuran 10 cm. hasil dari anyaman bambu ini berbentuk persegi dengan ukuran 20 x 20 cm. masing-masing persegi membutuhkan empat buah paku 
  • Selanjutnya anyaman bilah bambu diletakkan di atas tanah dasar. dipasang  menggunakan pasak pada keempat sisi sehingga anyaman menjadi lebih kokoh 
  • Untuk dinding penahan jalan, disusun dengan menyatukan pasak-pasak yang digunakan untuk menahan anyaman bambu dengan menggunakan bilah-bilah bambu hingga ketebalan 20 cm
  • Sebar batu kali keseluruh konstruksi jalan, dan padatkan sehingga batu kali mengisi rongga anyaman hingga ketebalan anyaman bambu ditambah batu kali mencapai 10 cm.

PERENCANAAN KONSTRUKSI JALAN

Membangun struktur konstruksi jalan bambu membutuhkan  material batu kapur, batu kali dan anyaman bambu. dengan komposisi sebagai berikut:

  • Kebutuhan batu kapur 
    • Ljalan x Pjalan x tebal lapisan kapur, atau 
  • Kebutuhan batu kali 
    • Ljalan x Pjalan x tebal lapisan batu kali 
  • Kebutuhan bilah bambu ukuran 20 x 20 cm
    • Ljalan / 20 x Pjalan 

Ket. pasak bambu = 1 meter = 5 bilah bambu = 20 em

Sehingga dapat diurutkan bahwa total material yang dibutuhkan untuk asumsi panjang jalan per meter adalah:

  • Kebutuhan bambu adalah 41 ujg 
  • Batu kali = 0,3 m3
  • Batu kapur = 0,3 m3
  • Paku =75 buah per meter jalan


Semoga bermanfaat dan salam berbagi


Agung
Agung Simple Blogger - Anak Negri yang suka menulis dan belajar blog. Punya hobi mancing, ngopi dan jalan-jalan. Saat ini tertarik untuk mulai ngeblog dan mengelola blog berbagi info

No comments for "Struktur Bambu Pada Konstruksi Jalan"