Sanitasi dan Utilitas Bangunan Rumah Sederhana

sumber : https://pixabay.com/id/images/search/rumah%20minimalis/

Pada Kesempatan kali ini admin akan berbagi informasi tentang arti penting sanitasi dan utilitas bangunan rumah tinggal sederhana. Rumah yang bagus belum tentu sehat. hal ini bergantung pada penyediaan sarana dana prasarana utilitas dan sanitasi yang benar. 

Hal ini seringkali menjadi kendala bagi sebagian developer khususnya para pengembang perumahan yang berskala kecil. dimana masalah penyediaan utilitas dan sanitasi hanya berkisar pada septictank dan penyediaan air minum.

Sanitasi dan utilitas untuk bangunan rumah sederhana yang meliputi (a) penyediaan air minum, (b) pengelohan air limbah rumah tangga, dan (c) pengelolaan sampah

A. Penyediaan Air Minum 

Penyediaan air minum bagi rumah sehat sederhana merupakan kebutuhan dasar bagi penghuni karenanya kebutuhan akan terpenuhinya air minum dapat dilakukan melalui :

a. Sambungan Rumah (SR) PDAM yang sesuai dengan SNI 2413-2-2009 adalah :

  • Sambungan rumah adalah pipa dan perlengkapannya dimulai dari titik penyadapan sampai dengan meter air
  • Pemasangan dan pemeliharaan pipa sambungan rumah ini menjadi tanggung jawab Perusahaan Air Minum
  • Fungsi pipa sambungan rumah adalah untuk mengalirkan air dari pipa distribusi ke konsumen dan untuk mengetahui jumlah air yang dialirkan ke konsumen
  • Sambungan rumah antara lain harus dilengkapi dengan meter air atau pembatasan air yang disegel oleh Perusahaan Air Minum

 b. Sumur Gali 

Sesuai aturan SNI 03-2916-1992, ada dua type ukuran penampang dinding sumur gali yang harus jadi acuan jika anda mau menjadikan sumur gali sebagai alternatif pilihan bagi kebutuhan air minum yaitu :     

    • Type I - Uk penampang (min) 0,80 cm - tinggi dinding atas 80 cm dan tinggi dinding bawah >300 cm - tebal dinding atas 1/2 bata dan tebal dinding bawah 1/2 bata atau 10 cm
    • Type II - Uk penampang (min) 0,80 cm - tinggi dinding atas 80 cm dan tinggi dinding bawah tergantung kedalaman muka air tanah terendah - tebal dinding atas 1/2 bata dan tebal dinding bawah 10 cm
    • Penggunaan bahan untuk pembuatan sumur gali adalah pasangan bata/batako/batu belah di plester. dengan spesi atau adukan yang disyaratkan adalah 1PC : 2 Ps dengan tebal plesteran 1 cm
    • Tipe I dipilih apabila keadaan tanah tidak menunjukkan gejala mudah retak atau runtuh;dinding atas dibuat dari pasangan bata/batako/batu belah dengan tinggi 80 cm dari permukaan lantai, dinding bawah dari bahan yang sama atau pipa beton sedalam minimal 300 cm dari permukaan lantai.
    • Tipe II dipilih apabila keadaan tanah menunjukkan gejala mudah retak dan runtuh. dinding atas dibuat dari pasangan bata/batako /batu belah setinggi 80 cm dari permukaan lantai, dinding bawah sampai kedalaman sumur dari pipa beton;minimal sedalam 300 cm dari permukaan lantai dari pipa beton kedap air dan sisanya dari pipa.

    B. Pengelolaan Air Limbah

    Sumber air limbah rumah tangga ada 2 (dua) bagian, (a) Buangan Septictank (b) Limbah Rumah Tangga. Perlu dipahami bahwa air limbah rumah tangga adalah air buangan yang dihasilkan dari :(1) buangan air mandi yang bersumber dari kamar mandi (2) buangan air cuci piring yang bersumber dari dapur (3) buangan air cucian yang biasanya bersumber dari penggunaan mesin cuci dan sebagainya. (4) buangan air lainnya yang bersumber dari rumah tangga. 

    Menurut SNI 2398:2017 Pengelolaan air limbah rumah tangga seperti diatas, adalah :

    a. Pembuatan Sumur Resapan.

    • Sumur resapan hanya dapat dipergunakan untuk tangki septik yang berkapasitas kecil melayani maksimal 10 jiwa
    • Konstruksi sumur resapan merupakan sumuran yang berdiameter 800 mm dan kedalaman 1,00 m;
    • Sumur didalamnya diisi penuh dengan kerikil/batu pecah yang berdiameter (30–80) mm;
    • Pipa pengeluaran dari tangki septik dipasang dibagian atas sumuran dan efluen harus meresap ke dinding dan dasar sumuran;
    • Bentuk dan ukuran sumur resapan sesuai dengan Gambar dibawah ini :




    b. Kolam Sanita.

    • Kolam sanita merupakan bak dari pasangan batu, dan bahan kedap lainnya diisi kerikil diameter (20 – 30) mm, setinggi 80 % dari tinggi bak, dan diatasnya          ditanami tumbuhan kelompok hydrophyt);
    • Pipa influen dipasang dibagian bawah kolam dan pipa efluen dipasang 70 mm sampai 100 mm dibawah permukaan kerikil;
    • Air harus dijaga pada ketinggian 70 mm sampai dengan 100 mm dibawah permukaan kerikil;
    • Jenis tanaman yang dipergunakan sebaiknya 3 jenis tanaman dengan jenis perakaran yang berbeda.
    • Bentuk dan ukuran kolam sanita seperti dalam gbr dibawah ini :


    •  Ukuran kolam sanita berbentuk persegi panjang dan disesuaikan dengan tabel seperti dibawah ini :


    •    Jenis tanaman yang dapat di tanam dalam kolam sanita adalah kelompok tanaman mikroba "rhizosfera" untuk pengolah air buangan, seperti dalam gambar dibawah ini :


    C. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

    Sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan akibat adanya kegiatan sehari-hari dalam  rumah tangga akan tetapi bukan tinja

    Pengelolaan sampah rumah tangga dimaksudkan untuk menekan dampak pencemaran lingkungan. sampah rumah tangga digolongkan dalam 2 (dua) kategori yakni, sampah organik dan sampah organik. 

    Sampah Organik adalah sampah yang dapat terurai oleh alam dengan mudah. mis. sisa makanan, daun-daun kering. sampah an organik seperti kaleng, botol bekas dan plastik merupakan sampah yang tidak mudah terusai oleh alam.

    Cara mudah dalam mengelola sampah rumah tangga adalah dengan menyediakan minimal 2 (dua) kantong sampah atau tempat sampah yang berbeda untuk memisahkan sampah organik dan an organik.serta memastikan pendistribusiannya melalui mobil pengangkut sampah


    Terima kasih dan semoga bermanfaat

    salam berbagi

    Agung
    Agung Simple Blogger - Anak Negri yang suka menulis dan belajar blog. Punya hobi mancing, ngopi dan jalan-jalan. Saat ini tertarik untuk mulai ngeblog dan mengelola blog berbagi info

    2 comments for "Sanitasi dan Utilitas Bangunan Rumah Sederhana"

    Post a Comment